Aplikasi Transaksi Keuangan Hotel Dalam Perkuliahan Akuntansi Perhotelan

Aplikasi Transaksi Keuangan Hotel Dalam Perkuliahan Akuntansi Perhotelan : Sebagaimana disadari bahwa dewasa ini, pariwisata diharapkan mampu menjadi penghasil devisa utama, membuka peluang berusaha, dan lapangan pekerjaan. Selain itu, diharapkan mampu menjadi pembangkit kembali ekonomi nasional yang terpuruk akibat cobaan dan tantangan, yang setidaknya telah memberikan dampak dan warna tersendiri terhadap pariwisata dunia umumnya dan pariwisata nasional khususnya. Kondisi semacam ini harus dijadikan tantangan yang dapat dikaji dengan seksama, baik secara internal organisasi maupun eksternal organisasi. Dan jika mampu diformulasikan dengan program-program strategis untuk menangkal berbagai ancaman yang muncul maka tantangan tersebut pada akhirnya dapat diubah menjadi peluang. Untuk itulah antara lain diperlukan peranan SDM yang profesional, handal, dan berkualitas yang sangat diperlukan dalam persaingan yang semakin ketat sebagai ujung tombak dalam pengembangan pariwisata pada masa yang akan datang. 

Mahasiswa adalah komponen masyarakat yang memiliki kualifikasi sebagai SDM yang profesional di bidang pariwisata, SDM yang memiliki daya saing di dalam kancah regional dan internasional serta mampu menunjukkan jati diri bangsanya sebagai anak bangsa Indonesia. Yang tidak kalah pentingnya adalah mampu melakukan keseimbangan menata diri sendiri dalam hubungan dengan lingkungan, baik lingkungan horisontal dengan sesama manusia dan sesama makhluk Tuhan, maupun lingkungan vertikal dengan Tuhan Pencipta Alam Semesta.

Ardika (2003) menyatakan bahwa profesionalisme hanya akan tercermin dari segenap pola pikir, pola rasa, dan pola tindak yang seirama dan memenuhi batas minimal yang ditetapkan atau standar tertentu. Sejak lima tahun lalu, Indonesia merintis menjadi lead country di dalam kerja sama APEC untuk melahirkan suatu standar kompetensi tenaga kerja pariwisata di kawasan APEC. Saat ini penyusunan standar kompetensi ini sedang dalam tahap penyelesaian. Dengan pemberlakuan standar kualifikasi yang sama di kawasan APEC, berarti tenaga kerja Indonesia yang memenuhi standar tersebut telah mampu go international sekalipun masih di kawasan regional Asia Pasifik. Dengan kata lain, penguasaan standar tersebut telah dibekali tenaga kerja Indonesia memiliki daya saing (competitiveness) di kancah internasional.

Kebijakan pemerintah memberikan peluang bagi LPTK untuk memperluas mandatnya dengan membuka dan mengasuh program-program non kependidikan telah menjadikan IKIP Negeri Singaraja memiliki prospek dan peluang untuk mengembangkan diri. Melalui kebijakan ini, Jurusan Pendidikan Ekonomi berhasil membuka Jurusan D-3 Manajemen Perhotelan. Dan dengan surat izin operasional Dirjen Pendidikan Tinggi No. : 2808/D/T/2001 terhitung tanggal 30 Agustus 2001 mulai merintis jalannya membuka gerbang menuju dunia perhotelan dengan visinya “menghasilkan kelompok professional bidang manajemen yang mampu memahami, menggunakan, dan mengembangkan produk karya yang jelas manfaatnya bagi upaya mengelola pekerjaan dan mengatasi masalah-masalah di bidang perhotelan secara bijaksana” (Profil D-3 Manajemen Perhotelan, 2002). Usaha ini tidaklah mudah karena professional berarti menghasilkan lulusan yang memiliki knowledge (pengetahuan), skill (keterampilan) dan behaviour (kepribadian) yang memungkinkan dapat diterima oleh pasar, yaitu industri perhotelan, baik yang di dalam negeri ataupun yang diluar negeri. 

Hotel adalah sebuah kota kecil yang di dalamnya terdapat kamar, restoran, ruang pertemuan, kolam renang, dan fasilitas lainnya. Untuk memberikan pelayanan kepada tamu, maka hotel mempunyai beberapa departemen antara lain, Kantor Depan, Tata Graha, Tata Boga, Tata Hidang, Personalia, Akunting, Pemasaran, dll. Semua pengetahuan dan keterampilan mengenai departemen-departemen tersebut, yang diperlukan oleh calon petugas hotel diberikan di Jurusan D 3 Manajemen Perhotelan.

Mata kuliah akuntansi adalah salah satu mata kuliah yang diberikan kepada mahasiswa D3 Manajemen Perhotelan yang juga bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada mahasiswa agar bisa diterima oleh pihak industri. Akuntansi itu sendiri adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang memerlukan informasi tersebut (Sulistyono, 2004).

Seluruh transaksi yang terdapat di suatu perusahaan harus dicatat dan dilaporkan dengan baik dan benar untuk mengetahui keadaan suatu perusahaan. Setiap perusahaan memiliki jenis transaksi yang berbeda-beda, begitu juga transaksi keuangan di hotel yang memiliki sifat khusus. Mata kuliah pengantar akuntansi saja tidaklah cukup, sehingga jurusan D3 Manajemen Perhotelan menambahkan mata kuliah akuntansi perhotelan dalam kurikulum agar mahasiswa memiliki keterampilan sesuai dengan format akuntasi yang sesungguhnya terjadi di hotel.

Selama ini, sistem pembelajaran akuntasi hotel yang diberikan oleh tenaga pengajar masih dalam bentuk contoh-contoh soal yang kurang memberikan gambaran yang jelas mengenai transaksi keuangan yang sebenarnya terjadi di hotel. Dari contoh-contoh soal tersebut, mahasiswa hanya bisa membuat jurnal, buku besar dan laporan keuangan, namun mereka tidak mengerti sistem akuntasi hotel dan format-format akuntansi hotel yang sebenarnya. 

Refleksi hasil ujian akhir mahasiswa semester empat tahun akademik 2004/2005 menunjukkan bahwa dari 26 mahasiswa tidak ada mahasiswa mendapat nilai A dan B, 13 mahasiswa mendapat nilai C, dan 13 mahasiswa tidak lulus. Hal ini berarti kemampuan mahasiswa secara teoretis rendah. Mahasiswa PKL yang mendapat di bagian akunting juga mengalami kendala, yaitu kurang memahami standard operation prosedur akuntansi hotel, belum terbiasa dengan format akuntansi hotel dan kesulitan mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di akuntansi hotel. Hal ini disebabkan oleh perkuliahan akuntansi belum mengakomodasi transaksi di hotel dan belum menggunakan berbagai model format akunting yang ada di hotel. 

Metode Penelitian
Siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus I ini adalah (1) menyusun satuan acara perkuliahan (SAP) akuntansi hotel untuk materi formulir-formulir hotel yang terdapat di hotel. Menyiapkan soal yang berhubungan dengan proses pengisian formulir – formulir yang telah disiapkan, (2) menentukan hotel – hotel yang harus di observasi, (3) membentuk kelompok yang masing – masing 4-5 orang mahasiswa, (4) menentukan jadwal untuk mahasiswa dalam kegiatan observasi ke hotel-hotel yang telah ditentukan, dan (5) menentukan jadwal diskusi kelompok dan pleno di kelas.

Pada Pelaksanaan tindakan siklus II di antaranya, (1) memberikan materi yang kepada mahasiswa sesuai dengan satuan pengajaran yang telah disiapkan, (2) membagi mahasiswa dalam kelompok-kelompok kecil dengan anggota 4-5 orang untuk melakukan survai ke hotel-hotel yang telah ditentukan guna mencari informasi tentang jenis-jenis transaksi hotel dan model format akuntasi hotel, (3) menuntun mahasiswa untuk melaksanakan observasi ke hotel dalam mencari formulir-formulir accounting hotel yang akan digunakan dalam pembelajaran akuntansi hotel, (4) diskusi kelompok untuk mengkaji hasil kerja kelompok berkaitan dengan berbagai transaksi hotel dan berbagai model akuntasi hotel, yang diakhiri dengan penyajian hasil kerja kelompok dalam pleno kelas, (5) menuntun mahasiswa dalam pembuatan transaksi-transaksi akuntansi sesuai dengan soal yang telah disiapkan pada rencana tindakan siklus I.

Dalam tahap observasi, aspek-aspek yang diobservasi/dievaluasi pada siklus I sebagai berikut. (1) Kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan, untuk melihat apakah program perkuliahan yang direncanakan seluruhnya dapat dilaksanakan ataukah ada sejumlah kegiatan yang telah dirancang tidak dapat terlaksana dan mengidentifikasi faktor penyebabnya. (2) Aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran termasuk aktivi-tasnya dalam kerja kelompok. (3) Unjuk kerja mahasiswa dalam menggali informasi tentang transaksi-transaksi hotel serta model format-format akuntasi hotel untuk digunakan dalam menyelesaikan soal–soal yang telah dibuat pada rencana tindakan siklus I. (4) Evaluasi terhadap capaian kompetensi mahasiswa dalam mata kuliah akuntansi yang meliputi materi yang telah dirancang pada siklus I.

Hasil observasi/evaluasi siklus I, baik yang mencakup kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dan rencana tindakan, aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran, unjuk kerja mahasiswa dalam mencari informasi praktis tentang akutansi hotel dan penggunaannnya dalam penyelesaian soal-sola akuntasi, maupun capaian kompetensi pada siklus I akan digunakan sebagai suatu bahan refleksi guna menyempurnakan program perkuliahan atau rencana tindakan pada siklus II. 

Siklus II
Kegiatan yang dilakukan pada tahap siklus II ini adalah menyiapkan materi perkuliahan yang meliputi pencatatan transaksi dalam Jurnal Umum Harian, pemindah bukuan (posting) ke Buku Besar, pembuatan Neraca Saldo (trial balance), pembuatan Neraca Lajur dan Jurnal Penyesuaian (adjustment), Penyusunan Laporan Keuangan, Pembuatan Jurnal Penutup (closing entries), Pembuatan Neraca Saldo Penutup (post closing trial balance), pembuatan Jurnal Balik (reversing entries) dan pelaporan keuangan. Untuk pelaksanaan tindakan pada siklus II, hal yang dilakukan di antaranya (1) memberikan materi yang kepada mahasiswa sesuai dengan satuan pengajaran yang telah disiapkan serta membagikan hand-out; (2) menuntun mahasiswa dalam pembuatan laporan keuangan sesuai dengan soal yang telah disiapkan pada rencana tindakan siklus I; dan (3) diskusi kelompok untuk mengkaji hasil kerja kelompok berkaitan dengan berbagai transaksi hotel dan berbagai model akuntasi hotel, yang diakhiri dengan penyajian hasil kerja kelompok dalam pleno kelas

Aspek-aspek yang diobservasi/dievaluasi pada siklus II sebagai berikut. (1) Kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan, untuk melihat apakah program perkuliahan yang direncanakan seluruhnya dapat dilaksanakan ataukah ada sejumlah kegiatan yang telah dirancang tidak dapat terlaksana dan mengidentifikasi faktor penyebabnya. (2) Aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran termasuk aktivitasnya dalam kerja kelompok. (3) Unjuk kerja mahasiswa dalam pembuatan laporan keuangan hotel sesuai dengan soal–soal yang telah dibuat pada rencana tindakan siklus II. (4) Evaluasi terhadap capaian kompetensi mahasiswa dalam mata kuliah akuntansi yang meliputi materi yang telah dirancang pada siklus II.

Hasil observasi/evaluasi siklus II, baik yang mencakup kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dan rencana tindakan, aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran, unjuk kerja mahasiswa dalam mencari informasi praktis tentang akutansi hotel dan penggunaannnya dalam penyelesaian soal-soal akuntasi, maupun pencapaian kompetensi.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data, di antaranya (1) data standar operation prosedur (SOP) dianalisis secara deskriptif kualitatif, (2) data aplikasi transaksi keuangan kedalam format akuntansi hotel dianalisis secara deskriptif, (3) data kompetensi mahasiswa dalam perkuliahan akutansi perhotelan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dan penyimpulannya berdasarkan pedoman penilaian dari IKIPN Singaraja, dan (4) data kendala-kendala dalam mengaplikasikan transaksi keuangan hotel dengan menggunakan format akutansi hotel dalam perkuliahan akutansi perhotelan, serta (5) data struktur silabi mata kuliah akutansi perhotelan yang mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa dianalisis secara deskritif kualitatif.

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Siklus I
Tahap pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan siklus I ini adalah membentuk kelompok mahasiswa (group building). Mahasiswa yang berjumlah 22 orang terbagi dalam 4 kelompok, dan masing-masing kelompok ditugaskan untuk mencari berbagai format akutansi hotel. Setiap kelompok akan melakukan observasi ke hotel yang telah ditentukan. Kegiatan ini dilakukan pada minggu ke empat. Masing – masing kelompok mencari contoh – contoh formulir akuntansi yang digunakan di hotel yang mereka teliti. 

Formulir-formulir yang masing-masing kelompok dapatkan pada hotel yang mereka teliti dan telah terdapat transaksi, dipindahkan ke dalam jurnal kemudian diposting ke dalam buku besar. Setelah itu, masing-masing kelompok dituntun untuk membuat neraca saldo. Masing-masing kelompok itu membuat neraca dan laporan rugi laba dari transaksi yang mereka dapatkan. Setelah masing-masing kelompok mampu menyelesaikan transaksi-transaksi yang mereka dapatkan di hotel, masing-masing kelompok diberi tugas untuk menyelesaikan soal yang telah disiapkan oleh pengampu mata kuliah akuntansi hotel. 

Siklus II
Pada tahap ini mahasiswa dituntun untuk mampu bekerja secara mandiri, agar mendapatkan hasil individu yang baik sesuai dengan kemampuan masing-masing mahasiswa. Mahasiswa diberikan lagi materi akuntnasi yang meliputi : pencatatan transaksi dalam jurnal umum harisn, pemindah bukuan (posting) ke Buku Besar, pembuatan Neraca Saldo, pembuatan Neraca Lajur dan Jurnal Penyesuaian, penyusunan Laporan Keuangan, pembuatan Jurnal Penutup, pembuatan Neraca Saldo Penutup, pembuatan jurnal balik, dan pelaporan keuangan.

Setelah materi tersebut diberikan selama 2 kali pertemuan, mahasiswa diberikan tes I yang dikerjakan secara individu. Adapun hasil tes I yang di dapat adalah bahwa dari hasil tes I yang diberikan kepada masing – masing mahasiswa diperoleh nilai 75 sebanyak 5 orang (22,72%), nilai 70 sebanyak 10 orang (45,45%), nilai 60 sebanyak 6 orang (27,27%) dan nilai 50 didapat oleh 1 orang (0,045%). Hasil tes I pada siklus II dengan skor rata-rata 67,50 masih termasuk dalam kategori cukup. Hasil dari tes I, dibahas ulang pada pertemuan ke delapan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik pada tes II. Setelah pembahasan soal pada tes I selesai, maka pada pertemuan kesembilan dilaksanakan tes II. 

Dari hasil tes II yang diberikan kepada masing-masing mahasiswa diperoleh nilai 80 sebanyak 12 orang (54,54%), nilai 75 sebanyak 3 orang (13,63%), nilai 65 sebanyak 6 orang (27,27%) dan nilai 50 didapat oleh 1 orang (0,045%). Hasil tes I pada siklus II dengan skor rata-rata 77,50 masih termasuk dalam kategori baik. 

Dari hasil analisis, ternyata pengaplikasian transaksi keuangan hotel dalam perkuliahan akuntansi perhotelan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perbaikan proses belajar mengajar akuntansi perhotelan. Berdasarkan tindakan-tindakan yang telah dilaksanakan selama proses penelitian, pengaplikasian transaksi keuangan hotel dalam perkuliahan akuntansi perhotelan memiliki beberapa kelebihan walaupun ada beberapa kelemahan teknis yang masih dialami selama penelitian berlangsung. 

Kelebihan aplikasi transaksi keuangan ada tiga macam. Pertama, mampu memberikan gambaran secara lebih jelas tentang alur kerja serta proses transaksi keuangan/ akuntansi yang terdapat di hotel kepada mahasiswa. Kedua, dalam proses belajar mahasiswa tidak lagi menghapal teori dan praktek yang diajarkan, tetapi mahasiswa belajar dari proses awal sampai akhir akuntansi yang terjadi di hotel. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sistem pengaplikasian format akuntansi hotel ke dalam perkuliahan akuntansi perhotelan, efektif untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa D3 Manajemen Perhotelan IKIP Negeri Singaraja. Proses pembelajaran yang melibatkan mahasiswa, hotel sebagai tempat observasi membuat mahasiswa menjadi lebih mengerti dan mampu menyelesaikan transaksi keuangan hotel dengan baik. 

Hambatan yang pertama dialami adalah sikap enggan dari pihak hotel untuk memberikan data mengenai transaksi-transaksi keuangan sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut misalnya dengan lebih meningkatkan kerja sama dengan pihak hotel dikemudian hari. Hambatan kedua adalah beberapa mahasiswa yang kurang menyukai mata kuliah akuntansi, kurang mampu untuk mendapatkan nilai yang baik. 

Dalam rancangan penelitian ditetapkan bahwa indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut. (1) Pelaksanaan program berkualifikasi baik, dalam arti bahwa >70% dari rancangan program berjalan sesuai dengan target. (2) Aktivitas belajar mahasiswa berkategori tinggi, dalam arti bahwa > 70% mahasiswa mencapai aktivitas dengan kualifikasi tinggi atau sangat tinggi. (3) Hasil belajar mahasiswa berkualifikasi baik, dalm arti jika > 25% mahasiswa memperoleh nilai A dan B.

Penutup
Berdasarkan indikator diatas maka dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan penelitian berjalan sesuai dengan rencana, data yang dikumpulkan sesuai dengan data yang ingin diperoleh. Hasil belajar mahasiswa untuk mata kuliah akuntansi perhotelan meningkat dari tahun sebelumnya. Sebanyak 68,18 % mahasiswa memperoleh nilai A & B sedangkan jumlah yang mendapat nilai C hanya 31,81 %. Semua mahasiswa aktif mengikuti perkuliahan sehingga semua dinyatakan lulus. 

Dari hasil pengamatan di kelas selama kuliah berlangsung dapat diketahui ada variasi minat belajar mahasiswa terhadap Akuntansi. Di samping itu juga, ada kesulitan dari mahasiswa untuk mendapatkan sampel data transaksi keuangan hotel yang riel. Oleh karena itu, disarankan agar dosen bisa lebih memotivasi mahasiswa untuk belajar akuntansi dan angka-angka reiel. Demikia juga kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak pengelola hotel-hotel yang telah memiliki standar operasi dan pola manajemen dan sistem informasi akuntansinya.

DAFTAR PUSTAKA
Adi Yuniarta, Gede. 2003. Komputer Akuntansi I. IKIP Negeri Singaraja.

Dantes, dkk. 2004. Pengembangan Perangkat Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Rumpun Pelajaran Sains. IKIP Negeri Singaraja

Ella Yulaelawaty.(2002). Karakteristik Pembelajaran MIPA Berdasarkan Kompetensi. Makalah Seminar di FPMIPA IKIP Negeri Singaraja

Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

O’malley, Michael J. (1996). Authentic Assesment for English Language Learners.Addison Wesley Publishing Company.

Popham, W.Kames. (1995). Classroom Assesment :What Teachers Need To Know. Needham Heights, MA: Allyn & Bacon, A Simmon & Schuster Company

Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Pusat Penelitian Pendidikan, balitbang Depdiknas. (2003). Penilaian Tingkat Kelas. Pedoman Bagi Guru SD,SMP,SMA,SMK.

Sedana, I Dewa Putu.1988. Pengantar Akuntnasi Perhotelan. Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali

Soewirjo, Herdi. 2003. Teori dan Praktek Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta. Andi

Sulistiyono, Agus. 2004. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung, PT. Alfabeta

Share :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar